Tawakal yuk ... !!!
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (2) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan [keperluan] nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan [yang dikehendaki] Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (3)" (QS. Ath-Thalaaq, 65:2-3)
Bismillah, awal posting di blog ini saya awali dengan kutipan ayat di atas. Sebuah SMS dari istri tercinta yang membuat Saya langsung teringat kutipan ayat tersebut.
"Ayah, Umi lagi kesel nih, di kantor ada pembagian bonus tapi yang dapet sebagian aja, gak adil deh dibedakan berdasarkan status, karyawan kontrak yang babak lembur tiap malam gak dapet sama sekali..."
kurang lebih seperti itu bunyi SMS nya (sedikit sensor nama dan tempat hehehe).
Kalo udah urusan pembagian bonus memang selalu menjadi hot issue. Berbeda nilai apa lagi ada yang gak kebagian, selalu jadi perbincangan. Terlepas dari sesuai dengan atau tidak nya pembagian bonus itu dengan aturan yang ada (yang mungkin memang aturannya karyawan kontrak memang gak bisa dapat bonus) bisa kah kita menyikapinya dengan benar?
Setiap peraturan, tindakan, atau keputusan manusia selalu ada titik lemah nya, tidak pernah sempurna. Segala urusan dunia apalagi melibatkan banyak orang tidak akan membuat puas 100% setiap orang yang terlibatnya. Oleh karena itu jika kita hanya bersandar kepada 'keduiaan' maka pasti akan diikuti oleh kekecewaan. Misalnya pembagian bonus tersebut.
"kembalikanlah segala urusan kepada Allah, Dia lah pemberi solusi terbaik" itu yang saya ingat nasihat dari guru saya dalam sebuah tausiyah dan beliau pun mebaca kutipan ayat di atas (QS. 65:2-3).
Kemudian saya pun membalas sms istri dengan sedikit panjang seperti ini,
"Umi, inget gak rumus kita tentang menjalani pekerjaan ... Kalo kita udah bekerja keras dan ikhlas insya Allah ada rezekinya, dan kalo Allah mau kasih gak akan bisa dihalangi oleh siapapun, gak lewat bonus ini pun masih banyak pintu lain, yakin aja janji Allah tidak akan salah, akan dibukakan dari arah yang tidak kita duga. Keringat umi nanti kan bersaksi jadi bukti kerja keras umi.. SEMANGAT !!!"
Memang tidak mudah untuk bertawakal, melakukan segala sesuatu sebaik yang kita mampu dan ikhlas lillahi ta'ala, kemudian hasilnya serahkan pada Allah. Sebuah kisah, yang mungkin sudah sering kita dengar, menceritakan bagaimana Rasulllah SAW menegur seorang sahabat yang meninggalkan untanya begitu saja dengan alasan tawakal. Namu Rasulullah mengajarkan arti tawakal bukanlah sperti itu, ketika akan meninggalkan unta di halaman, ikatlah terlebih dahulu dengan kuat. itulah tawakal. Pekerjaan kita adalah unta kita. Bekerjalah dengan totalitas dan keikhlasan. Insya Allah hasilnya akan berkah dan setimpal.
Kekecewaan kerapkali melanda dikala hasil kerja kita tidak sesuai dengan prediksi yang diinginkan. kita terlalu sering mengukur keberhasil dengan imbalan duniawi. Sesungguhnya keberkahan akan menyertai jika kita melalui segala aktivitas dengan cara yang sesuai dengan aturan-Nya. Insya Allah
Wallahu 'alam bishawab
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar